MAKASSAR—Kekhawatiran terhadap pembekuan organisasi kemahasiswaan di UIN Alauddin Makassar akhirnya mendapatkan jawaban. Pasalnya pada 25 Januari 2011, diselenggarakan pemilihan ketua BEM dan HMJ semua fakultas, termasuk Ushuluddin dan Filsafat.
Pemilihan ketua BEM periode mendatang ini berlangsung ketat dan berhasil mengukuhkan Husman Husein (Ilmu Politik) dengan 149 suara menyisihkan Ghalib (Ilmu Politik) dengan 147 suara dan Firman (Sosiologi Agama) dengan 22 suara. Sedangkan untuk HMJ, Darwis terpilih sebagai ketua HMJ Aqidah Filsafat, M. Isra untuk Ilmu Politik, dan Sabaruddin untuk Sosiologi Agama.
Prof. DR. Arifuddin Ahmad, M. Ag., dekan terpilih periode ini, menyatakan penghargaan dan apresiasinya terhadap proses pemilihan yang berjalan kondusif dan dewasa.
“Saya bersyukur semuanya berjalan damai. Dan terpilihnya ketua BEM yang berlatar pendidikan ilmu politik diharapkan dapat menjadi contoh sebuah sistem perpolitikan yang dewasa dan cerdas.” tuturnya sesaat setelah mengetahui hasil pemungutan suara.
Meski demikian, dalam pelaksanaannya terdapat sedikit kekisruhan pada penghitungan suara. Hal ini terjadi karena saksi kandidat nomor 3 menemukan adanya pemilih yang mencoblos dua. Setelah beradu argumen selama beberapa menit akhirnya diputuskan untuk mengambil secara acak satu kertas suara, dan membakarnya, untuk menghapus satu suara tambahan.
Asdar, Ketua panitia LPP(Lembaga Penyelenggara Pemilma), mengungkapkan penyesalannya atas kejadian ini.
“Kami telah berusaha untuk adil. Kami tidak mengatakan bahwa ini adalah hal yang biasa hanya saja kami sudah melakukan yang terbaik. Untuk selanjutnya kami menyerahkan pada kebijakan birokrasi”
Ditengah kekurangan dan kelebihannya, “pencairan” kembali ini ditanggapi positif oleh para mahasiswa.
“Pemilihan ini diharapkan dapat memberi angin segar bagi roh perpolitikan kampus menuju kearah yang lebih cerdas, humanis, dan berakhlak.” Ujar salah satu mahasiswi yang tak ingin disebutkan namanya.(ten)