Laman

Rabu, 14 April 2010

Anak Belajar Dari Hidupnya

Oleh Dorothy Law Nolte

Kalau anak dibesarkan dengan kritikan, ia akan belajar membantah dan mencela.

Kalau anak dibesarkan dengan ancaman, ia akan belajar, melawan.

Kalau anak dibesarkan dengan rasa takut, ia belajar menjadi cemas.

Kalau anak dibesarkan dengan rasa kasihan, ia akan belajar menyesali diri.

Kalau anak dibesarkan dengan ejekan, ia akan belajar rendah diri.

Kalau anak dibesarkan dengan rasa iri, ia akan belajar jadi dengki dan tidak pernah puas.

Kalau anak dibesarkan dengan dipermalukan, ia akan belajar selalu merasa bersalah.


Kalau anak dibesarkan dengan dukungan semangat, ia akan belajar Percaya Diri.

Kalau anak dibesarkan dengan toleransi, ia akan belajar jadi Penyabar dan Toleran.

Kalau anak dibesarkan dengan pujian, ia akan belajar Menghargai.

Kalau anak dibesarkan dengan penerimaan, ia akan belajar Menyayangi.

Kalau anak dibesarkan dengan persetujuan, ia akan belajar Menyukai Dirinya Sendiri.

Kalau anak dibesarkan dengan penghargaan atas keberhasilannya, ia akan belajar Menyenangi Prestasi dan Tujuan.

Kalau anak dibesarkan dengan rasa berbagi, ia akan belajar Kedermawanan.

Kalau anak dibesarkan dengan kejujuran dan keadilan, ia akan belajar apa itu Kebenaran dan Keadilan.

Kalau anak dibesarkan dalam rasa aman, ia akan belajar Mempercayai Dirinya dan Orang-orang di Sekelilingnya.

Kalau anak dibesarkan dengan persahabatan, ia akan belajar bahwa Dunia adalah Tempat Yang Menyenangkan.
Kalau anak dibesarkan dalam ketentraman, ia akan hidup, dalam Kedamaian Jiwa.

Dengan apa anak anda dibesarkan?


Kalau anda hidup dalam keluarga yang saling mencintai, memahami, dan penuh semangat, anak anda juga akan jadi anak yang baik dan menyenangkan! Kalau anak anda nakal dan suka melawan, apa sebabnya menurut Anda?

Bagaimana sikap anda sehari-hari dalam berkeluarga?

Perhatikan juga anak-anak yang lucu dan menyenangkan. Kemungkinan besar orangtuanya adalah orangtua yang bahagia, suka bercanda, dan saling mendukung.
Lalu perhatikan anak-anak yang terlihat pasif, dan mudah menangis. Kemungkinan orangtuanya juga tidak terlalu bahagia.

Sekarang, Anda sudah tahu bagaimana agar mempunyai anak yang ceria dan menyenangkan.
Buat hidup anda jadi menyenangkan.

SAPAAN BAHASA KOREA

Ayah ==> 아버지 (Abheojhi)
Ibu ==> 어머니 (Eomeoni)
Adik Laki2 ==> 남동생 (Namdhongshaeng)
Adik Perempuan ==> 여동생 (Yeodongshaeng)
Kakak Laki2 (untuk adik laki2) ==> 형 (Hyeong)
Kakak Laki2 (untuk adik perempuan) ==> 오빠 (Oppa)
Kakak Perempuan (Untuk adik laki2) ==> 누나 (Nuna)
Kakak Perempuan (untukadik perempuan) ==> 언니 (Eonni)
Paman ==> 삼촌 (Shamchon)
Bibi ==> 숙모 (Shungmo)
Pakde (Uwak laki2) ==> 큰아버지 (Kheunabeojhi)
Bude (Uwak perempuan) ==> 큰어머니 (Kheuneomoni)
Kakek ==> 할아버지 (Harabheojhi)
Nenek ==> 할머니 (Halmeoni)
Sepupu ==> 사촌 (Shachon)
Kakak Ipar laki2 ==> 매형 (Maehyeong)
Kakak Ipar Perempuan ==> 매부 (Maebhu)
Adik Ipar ==> 시동생 (Shidongshaeng)
Bapak Mertua ==> 시아버지 (Shiabheojhi)
Ibu Mertua ==> 시어머니 (Shieomeoni)

3

bila suatu pagi kau datang,

jangan bawakan aku mawar. beri aku akar,

agar aku dapat bertahan di 3 bait ini.







(eri, 2005)